Pengertian, Motif dan Pola Ragam Hias (Lengkap)

Selamat datang di website Habibullaj Al Faruq, pada kesempatan kali ini saya akan membahas mengenai pengertian, motif dan pola ragam hias. Ragam hias atau ornamen merupakan suatu bentuk karya seni rupa yang telah berkembang sejak zaman prasejarah. Indonesia sendiri sebagai negara kepulauan mempunyai begitu banyak ragam hias, dari segi motif ataupun jenis dan polanya. Pengertian ragam hias di sini juga akan dibahas.
Ragam hias yang ada di Indonesia itu sendiri dipengaruhi oleh begitu banyak faktor, seperti lingkungan alam, flora dan fauna, hingga budaya masing-masing daerah yang begitu kaya. Keinginan untuk menghias juga menjadi salah satu bentuk naluri atau insting dari manusia itu sendiri.
Tidak hanya itu saja, pembuatan ragam hias juga didasarkan dari kebutuhan masyarakat, baik itu yang memiliki sifat praktis ataupun yang terkait dengan kepercayaan atau dengan masalah agama. Bahkan, ada juga ragam hias yang memiliki makna simbolis, dikarenakan terkandung nilai-nilai budaya yang ada di masyarakat pendukungnya.
Menggambar ragam hias juga bisa dengan mudah dilakukan menggunakan stilasi (penggayaan) dengan cara menyederhanakan bentuk objek/obyek menjadi sumbernya dengan segala bentuk pertimbangan keindahan. Tidak hanya itu saja, gambar hias juga harus bisa disesuaikan dengan atau sesuai fungsinya.

Ragam Hias

Ragam Hias

A. Pengertian Ragam Hias

Ragam hias merupakan bentuk dasar dari hiasan, yang mana biasanya akan menjadi pola yang diulang-ulang terhadap suatu kerajinan ataupun dalam suatu karya seni. Karya ini sendiri bisa berupa :
  • Tenunan
  • Tulisan (seperti batik)
  • Songket
  • Ukiran
  • Pahatan pada kayu atau batu
Ragam hias juga bisa distilisasi (stilir) sehingga bentuk yang dihasilkan bisa bervariasi atau bermacam-macam.
Variasi dari ragam hias itu sendiri biasanya khas dari suatu unit budaya di era tertentu, sehingga bisa dijadikan sebuah petunjuk untuk sejarawan atau arkeolog.
Ragam hias Nusantara muncul dalam bentuk-bentuk dasar yang sama, namun dengan variasi yang khas dalam setiap daerahnya masing-masing. Di dalam karya kerajinan atau seni Nusantara tradisional, bahkan seringkali terdapat beragam makna spiritual yang dituangkan pada stilisasi ragam hias.
Ada banyak ragam hias asli Nusantara, yang biasanya itu adalah stilisasi dari bentuk alam atau makhluk hidup (termasuk juga manusia) dan ada juga ragam hias adaptasi dari pengaruh budaya luar, seperti dari Tiongkok, India, hingga Persia. [1]

B. Motif Ragam Hias

1. Ragam Hias Flora

Ragam Hias Flora, via azzamaviero.com

Flora sebagai salah satu sumber objek motif ragam hias ini bisa dengan mudah dijumpai di hampir seluruh pulau yang ada di Indonesia. Ragam hias dengan motif flora (vegetal) ini dengan mudah bisa ditemukan di barang-barang seni, contohnya :
  • Batik
  • Kain sulam
  • Bordir
  • Kain tenun
  • Ukiran

2. Ragam Hias Fauna (Animal)

Ragam Hias Fauna, via tekoneko.net

Bentuk motif animal ini juga bisa dibuat dengan berdasar dari berbagai macam jenis binatang, seperti burung, cicak, gajah, ikan, hingga ayam. Di dalam membuat ragam hias, motif hias animal ini sendiri bisa dengan mudah digabung dengan motif hias vegetal atau motif geometrik.
Sebagai salah satu contoh, untuk menggambar ragam hias dengan motif burung bisa dilakukan dengan berbagai langkah berikut ini :
  1. Membuat gambar kontur burung dengan tahapan penggayaan tertentu, sebagai pola gambar ragam hias
  2. Membuat garis-garis atau bentuk motif tambahan (contohnya motif vegetal) yang berguna untuk mengisi pola itu
  3. Selesaikan gambar dengan cara mengisi bidang-bidang dengan menggunakan warna yang menarik perhatian
Motif ragam hias daerah yang terdapat di Indonesia itu banyak yang menggunakan hewan sebagai objek ragam hias. Daerah itu seperti Yogyakarta, Sumatera, Sulawesi, Papua, Kalimantan dan Bali. Untuk motif ragam hias fauna itu juga bisa dengan mudah dijumpai di hasil karya batik, ukiran, sulaman, anyaman, kain bordir, hingga tenun.
Ragam hias fauna bisa dengan mudah dijadikan sebagai salah satu bentuk sarana guna memperkenalkan kearifan lokal daerah tertentu yang ada di Indonesia, seperti burung cendrawasih yang ada di Papua, komodo yang ada di Nusa Tenggara, serta gajah yang ada di Lampung.

3. Ragam Hias Geometris

Ragam Hias Geometris, via sen1budaya.blogspot.com

Ragam hias geometris ini merupakan motif hias yang dikembangkan dari bentuk-bentuk geometris yang mana selanjutnya digayakan sesuai dengan selera dan imajinasi dari si pembuatnya itu sendiri. Gaya ragam hias geometris bisa dengan mudah dijumpai di seluruh daerah yang ada di Indonesia, contohnya di Jawa, Kalimantan, Papua, Sulawesi dan Sumatera.
Ragam hias geometris bisa dibuat dengan cara menggabungkan bentuk-bentuk geometris ke dalam 1 motif ragam hias.

4. Ragam Hias Figuratif

Bentuk dari ragam hias figuratif ini berupa obyek manusia yang digambar dengan menggunakan penggayaan bentuk. Ragam hias figuratif juga biasanya ada di bahan tekstil ataupun pada bahan kayu, yang mana proses pembuatannya bisa dilakukan dengan cara menggambar.
Untuk ragam hias figuratif ini banyak dan bisa dijumpai di daerah timur, contohnya di Papua. [2]

C. Pola Ragam Hias

Pada umumnya, bentuk ragam hias itu mempunyai atau memiliki pola alias susunan yang diulang-ulang. Ragam hias ini sendiri bisa berbentuk pola simetris ataupun asimetris.
Pola simetris adalah apabila pola ragam hias mempunyai bentuk motif yang sama serta diletakkan seimbang antara sisi yang kiri dan sisi kanan. Sedangkan untuk pola asimetris adalah motif ragam hias yang tak diletakkan di tengah atau motif yang tak diletakkan sama antara sebelah kanan dan kiri, namun masih mempunyai keindahan dari komposisinya.
Pola ragam hias geometris ini sendiri bisa dengan mudah dilihat dari bentuknya, contohnya pada segitiga, segiempat, garis silang, lingkaran, hingga zigzag.
Pola ragam hias merupakan suatu bentuk hasil susunan dari suatu aturan tertentu dalam bentuk atapun komposisi tertentu. Penempatan dari pola ragam hias itu sendiri juga bergantung dari tujuannya masing-masing.
Beberapa bentuk pola ragam hias itu juga bisa berupa pola ragam hias tepi, memojok, memusat, bidang yang beraturan, komposisi dan pengulangan.